Selasa, 23 April 2013

PENANTIAN

kamu tau...
dipelabuhan sempat kutambatkan
biduk rindu..

selaksa makna..
selaksa asa yang berkilau temaram .

sedang di lautan lepas..
ada kapal yang belum sempat
berlabuh..

di sini kuberdiri..
menanti kapal tersesat
terseret ombak di lautan lepas .

huuuuffftt......
tebing laut penantian..
curam...
kokoh..
tak bercelah .

entah  sampai kapan...
entah mungkin ..
atau hanya  asa yang tak pernah
bisa menggapaimu... nak .


Selasa, 13 Maret 2012

AKU  DAN  REMBULAN


Pernah suatu kali
rembulan bertanya...
" mengapa senyummu tak seceria dulu lagi ?"  tanya bulan.
"aku memikirkanmu " jawabku.
"apa yang membuatmu resah ?"
"aku meresahkan cahayamu...redup diliputi mendung "

rembulan pun tersenyum...mengembangkan tangan...
merangkumku kedalam pelukan cahayanya.

"menarilah bersamaku...selagi aku masih bisa bersinar " ujar bulan.
dan akuu....
terlena dalam pelukan cahayanya...
"terima kasih" bisikku .

Minggu, 23 Oktober 2011

AKSARA TAK BERMAKNA

Sering kugoreskan beribu ribu aksara
tentang semuanya... 
dengan goresan halus terbingkai emas

hanya saja..terbaca atau tidaknya
aksara aksara itu....
aku tak pernah mengetahuinya .

sering kurangkai aksara aksara bisu
yang tak pernah terdengar indah lantunan nya .
jika saja aksara aksara itu
mampu kurangkai satu persatu...
hingga dapat menjadi satu kalimat indah..
apa mungkin...?

hanya aksara aksara tak bermakna
yang mampu kurangkai.. satu persatu..
kugoreskan perlahan di dinding
yang berdiri samar..tanpa bisa membiaskan
apapun .
huuuffft...lelah nya aku....

Sabtu, 17 September 2011

SEPENGGAL MALAM

Lagu malam kian hening
mengalun lembut perlahan
sunyi...
sepi..

tak....tik...tak...tik...

detik demi detik berlalu
tanpa suara..tanpa kata
hanya kalbu yang bergemuruh

apa sebenarnya ini...?

tadi....
dalam tidurku
senyummu mampu menghenyakkan ku
dari lelap.

kekasih....
aku mencintaimu....kataku
aku memujamu...bisikku
taukah kamu hatiku memerah saga...?

tak..tik...tak...tik..

kembali...
sunyi...

Rabu, 07 September 2011

ASAKU MEMAKNAI WARNA

Angin senja menghembus perlahan
menghembuskan asaku yang tak pernah jua putus.

Semburat jingga kemerahan lembut
laksana lembutnya asaku yang tak pernah pupus.

Kutermangu memaknai asa
tak kuasa lirih kalbuku mengingat warnamu.

aah cengengnya aku...
rapuhnya kalbuku.

heii...tengadahlah ..!
bukankah temaram tak pernah takut berganti rupa
berharap gelap berganti terang.

Bukankah warna tak pernah takut
untuk berganti seterusnya.

Hanya saja...warna apa yang
kau tawarkan..
aku tak pernah mampu untuk mengetahui nya.
hhhuuufff.